Film Berjudul "Sangkak" Karya Anak Meranti Raih Juara 3 Dalam Festival Film Melayu Riau 2023
Meranti, - Festival film melayu Riau 2023 tajaan dinas kebudayaan provinsi riau baru saja digelar. Gelaran tahunan ini mengangkat tema "warisan budaya tak benda" dalam bentuk cerita fiksi. Festival yang dimulai sejak tanggal 3 mei 2023 ini, ditutup pada tanggal 20 juli dengan pengiriman karya oleh seluruh peserta.
Dalam ajang tersebut terdapat 3 film anak daerah Kepulauan Meranti yang mengikuti festival ini. Setelah dilakukan penjurian, 3 film karya anak meranti itu pun masuk dalam nominasi 6 besar film terbaik se Provinsi Riau. Tiga film karya tersebut yaitu, film berjudul "kasih sekejap" karya melayu lawak Meranti yang disutradarai bang bero, film berjudul "Seretak cermin" karya sanggar kepurun yang di sutradarai syaiful rizan, dan film berjudul "sangkak the journey to gendong" karya project besame yang disutradrai rudy rizal kodon.
Dari 6 nominasi terbaik perfilman tersebut, film kembali dinilai oleh 5 tim juri, yakni 3 orang dari seniman film Riau dan 2 orang dari seniman perfilman Jakarta. Setelah dinilai terdapatlah rangking terbaik 3 besar, dan 3 harapan. Dalam proses penilaian tersebut, terdapatlah 1 wakil Kepulauan Meranti yang berhasil masuk dalam 3 besar film terbaik se Riau, yakni film yang berjudul sangkak karya project besame.
Sutradara film sangkak rudy rizal yang biasa di sapa kodon saat dijumpai membenarkan hal tersebut. Alhamdulillah 3 tahun berturut turut kita ikut dan tiap tahunnya kita mendapat yang terbaik, meskipun secara peringkat kita naik turun.
Sangkak, tahun ini judul filmnye, diangkat dari sebuah warisan budaya tak benda yang dimiliki oleh Meranti yaitu tari gendong. Puji syukur berkat kawan kawan, tim yang bekerje keras memikirkan ide sampai syuting ke mekar delima pulau padang. Dalam film ade bebeapa kawan kawan terlibat langsung dan saya ucapkan terimakasih. Ade rio nungraha sebagai pimpinan produksi, Heru sandra sebagai asst sutradara, Ari tanjung sebagai audiomen, zainal arifin sebagai kameramen, heri sabri set and props dan 3 talet kami, Rizan Black, Anati, dan Melisa. Tahun ini juara 3, tahun lalu mengangkat sonde mendapat harapan 3, dan tahun 2021 kita mendapat terbaik pertama, waktu itu mengangkat dokumenter tari gendong. Tahun ini tari gendong juge tapi dengan cerita fiksi dan dengan konsep mokumentary," ujar rudy.
Ditambahkannya lagi, harusnya meranti membuat sebuah festival film besar, karena tiga karya yang dikirim anak meranti dan tiga tiga nya berhasil masuk 6 nominasi terbaik.
"Dengan prestasi ini same same kite berharap ade lah wadah atau sebuah festival film di Meranti yang agak besar skalanya, karena dari festival ini kita ketahui bahwa anak meranti tu punye bakat, ide, dan gagasan dalam membuat film. Jadi ini harapan kami sebagai pekerja seni khususnya dalam bidang film dan budaya, minta minta lah kepade yang punye kuase dan kebijakan didaerah ini agar dibuatlah sebuah festival film di Meranti, karena buktinya anak meranti mampu bersaing dalam tingkat provinsi,"tutupnya.
Sekedar informasi dalam festival film budaya melayu Riau 2023 ini dimenangkan oleh Syamsul Bahri dari Bengkalis dengan judul " tabuh dihutan tabuh", juara 2 dimenangkan Rofi ady syabanto dari Pekanbaru dengan judul "kelana maya", dan juara 3 dari Meranti dengan judul "sangkak" produksi Project besame.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut , kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau datok raja yoserizal, dan seluruh pejabat dilingkungan dinas kebudayaan provinsi riau. Juga hadir seniman riau, dan seluruh peserta nominasi 6 terbaik festival film melayu riau 2023. (Heru)
Source : Heru Sandra